Tahukah kamu, energi baru terbarukan atau yang kerap disingkat sebagai EBT merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk kepada sumber energi baru yang sustainable alias berkelanjutan. Menurut Wikipedia, energi terbarukan merupakan sumber energi yang dapat dengan cepat dipulihkan kembali secara alami, dan prosesnya berkelanjutan. Energi berbahan bakar nuklir dan fosil merupakan sumber energi yang saat ini umum dikenal.
Sumber energi baru terbarukan adalah:
1. Tenaga panas bumi
2. Tenaga angin
3. Tenaga air
4. Tenaga Surya
5. Biomassa
EBT semakin gencar dikembangkan di seluruh dunia. Pemerintah Indonesia pun menyadari betapa pentingnya EBT demi tercapainya kedaulatan energi di Indonesia. Salah satu wujudnya kepeduliannya tercantum dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), di mana pemerintah menerapkan penggunaan EBT pada 2025 sebesar 23 persen.
Beberapa upaya telah dilakukan pemerintah salah satunya melalui Pertamina, yang saat ini berfokus pada pengembangan EBT di sektor tenaga thermal (panas bumi), bioenergy dan solar panel.
Meskipun EBT memiliki potensi yang sangat besar untuk memenuhi kebutuhan energi Indonesia, terdapat banyak kendala yang menghambat perkembangan EBT di negara kita tercinta. Beberapa kendala tersebut adalah:
1. Mahal
Investasi untuk mengembangkan sistem pembangkit berbasis EBT relatif mahal. Pihak swasta tidak tertarik mengembangkannya lantaran pemerintah cenderung membatasi pihak swasta untuk mengambil keuntungan dari EBT yang akan mereka (pihak swasta) jual.
2. Peraturan Pemerintah
Kurangnya peraturan pemerintah yang mendukung perkembangan EBT di Indonesia. Hal ini berakibat kepada kurangnya minat pengusaha untuk mengembangkan EBT.
3. Pemanfaatan Lahan
Penempatan system pembangkit energi yang tidak tepat dapat membahayakan lingkungan dan habitat makhluk hidup di sekitarnya.
4. Ketersediaan
Salah satu kendala signifikan adalah ketersediaan energi terbarukan tersebut yang tidak konsisten alias hanya tersedia pada saat tertentu. Sebagai energi surya yang hanya tersedia pada siang hari atau energi angin yang intensitasnya tidak beraturan.
Dibalik segala kekurangannya, sudah sepatutnya EBT menjadi fokus pengembangan energi Indonesia ke depannya. Selain demi kedaulatan energi bangsa, penggunaan EBT relatif lebih aman bagi lingkungan tempat tinggal kita.
ilustrasi gambar : www.republika.co.id